Kamis, 04 Desember 2014

pergaulan bebas

Pengertian pergaulan


Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu, dapat juga oleh individu dengan kelompok.
Seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles bahwa manusia sebagai makhluk sosial (zoon-politicon), yang artinya manusia sebagai makhluk sosial yang tak lepas dari kebersamaan dengan manusia lain. Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya. Dalam usia remaja ini biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh terhadap bujukan dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu apakah itu baik atau tidak.

Pengertian pergaulan bebas
Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma ketimuran yang ada. Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari media massa.

Pergaulan bebas menurut agama
Dilihat dari segi katanya dapat ditafsirkan dan dimengerti apa maksud dari istilah pergaulan bebas. Dari segi bahasa pergaulan artinya proses bergaul, sedangkan bebas artinya terlepas dari ikatan. Jadi pergaulan bebas artinya proses bergaul dengan orang lain terlepas dari ikatan yang mengatur pergaulan.
Islam telah mengatur bagaimana cara bergaul dengan lawan jenis. Hal ini telah tercantum dalam surat An-Nur ayat 30-31. Telah dijelaskan bahwa hendaknya kita menjaga pandangan mata dalam bergaul. Lalu bagaiamana hal yang terjadi dalam pergaulan bebas? Tentunya banyak hal yang bertolak belakang dengan aturan-aturan yang telah Allah tetapkan dalam etika pergaulan. Karena dalam pergaulan bebas itu tidak dapat menjamin kesucian seseorang.

Penyebab pergaulan bebas
1. Faktor Orang Tua
Para orang tua perlu menyadari bahwa jaman telah berubah.System komunikasi, pengaruh media masa, kebebasan pergaulan dan modernisasi di berbagai bidang dengan cepat memepengaruhi anak-anak kita.Budaya hidup kaum muda masa kini, berbeda dengan jamanpara orang tua masih remaja dulu. Pengaruh pergaulan yang datang dari orang tuadalam era ini, dapat kita sebutkan antara lain:
* Faktor kesenjangan pada sebagian masyarakat kita masih terdapat anak-anak yang merasa bahwa orang tua mereka ketinggalan jaman dalam urusan orang muda. Anak-anak muda cenderung meninggalkan orang tua, termasuk dalam menentukan bagaimana mereka akan bergaul. Sementara orang tua tidak menyadari kesenjangan ini sehingga tidak ada usaha mengatasinya.
* Faktor kekurang pedulian Orang tua kurang perduli terhadap pergaulan muda-mudi. Mereka cenderung menganggap bahwa masalah pergaulan adalah urusan anak-anak muda, nanti orang tua akan campur tangan ketika telah terjadi sesuatu. Padahal ketika sesuatu itu telah terjadi, segala sesuatu sudah terlambat
* Faktor ketidak mengertian kasus ini banyak terjadi pada para orang tua yang kurang menyadari kondisi jaman sekarang. Mereka merasa sudah melakukan kewajibannya dengan baik, tetapi dalam urusan pergaulan anak-anaknya, ternyata tidak banyak yang mereka lakukan. Bukannya mereka tidak perduli, tetapi memang mereka tidak tahu apa yang harus mereka perbuat.

2. Faktor agama dan iman.
Agama dan keimanan merupakan landasan hidup seorang individu. Tanpa agama hidup mereka akan kacau, karena mereka tidak mempunyai pandangan hidup. Agama dan keimanan juga dapat membentuk kepribadian individu. Dengan agama individu dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak. Tetapi pada remaja yang ikut kedalam pergaulan bebas ini biasanya tidak mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak.

3. Perubahan Zaman
Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan pun ikut berkembang atau yang lebih sering dikenal dengan globalisasi. Remaja biasanya lebih tertarik untuk meniru kebudayaan barat yang berbeda dengan kebudayaan kita, sehingga memicu mereka untuk bergaul seperti orang barat yang lebih bebas.

Dampak Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas identik sekali dengan yang namanya “dugem” (dunia gemerlap). Yang sudah menjadi rahasia umum bahwa di dalamnya marak sekali pemakaian narkoba. Ini identik sekali dengan adanya seks bebas. Yang akhirnya berujung kepada HIV/AIDS. Dan pastinya setelah terkena virus ini kehidupan remaja akan menjadi sangat timpang dari segala segi.
Tingginya kasus penyakit Human Immunodeficiany Virus/Acquired Immnune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS), khususnya pada kelompok umur remaja.

Solusi Mengatasi Pergaulan Bebas
seharusnya kita sebagai pemuda islam yang berpendidikan haruslah mengetahui dampak dan akibat dari pergaulan bebas tadi. Sehingga kita tidak akan terjerumus dalam tindakan yang dilarangan oleh agama islam.
Pergaulan bebas dalam kehidupan bermasyarakat memang bukan hal yang asing lagi karena setiap hari para remaja sudah melakukan hal tersebut. Untuk mencegah hal itu maka haruslah ditanamkan pengetahuan tentang bahayanya pergaulan bebas karena dampak dari pergaulan bebas ini akan dirasakan oleh berbagai macam pihak seperti keluarga, masyarakat dan yang lebih menyesali atas tindakannya tersebut adalah dirinya sendiri.
Untuk menumbuhkan kesadaran akan bahayanya pergaulan bebas maka para remaja haruslah diberikan pendidikan mengenai dampak pergaulan bebas dan memberikan pendidikan kerokhanian agar mereka sadar tentang apa yang saat ini sedang terjadi.

Penyebab Pergaulan Bebas dan Perbuatan Zina


Faktor Penyebab Pergaulan Bebas dan Perbuatan Zina
   Akar masalah dari pergaulan bebas di masyarakat adalah karena tidak dipahaminya ajaran agama dan dimunculkannya ajaran sekularisme dan liberalisme di tengah masyarakat. Sekularisme adalah paham yang menolak peran agama dalam kehidupan umum, Atau bisa dibilang juga memisahkan kaitan Agama dalam kehidupan sehari - hari atau dalam bermuamalah. Agama hanya dianggap sebagai urusan pribadi dan itu pun dipersempit sebatas urusan spiritual dan ritual. Padahal jika kita memperhatikan hadits - hadits shahih pasti banyak ditemukan contoh budi luhur dalam kehidupan Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam sehari - hari.
   Adapun Liberalisme adalah paham yang mengajarkan bahwa setiap manusia bebas berkeyakinan dan berperilaku meskipun menyimpang dari agama. Paham kebebasan ini juga mengajarkan bahwa setiap orang bebas menjalin hubungan dengan siapa saja dan bahkan berhubungan seks dengan siapa saja asal suka sama suka, dan tidak ada paksaan. Namun anehnya, kaum liberalis ini menolak nilai - nilai agama -bahkan melecehkannya- seperti menghina wanita yang menutup auratnya. Sedangkan mereka mendukung bahkan membela orang - orang yang memakai baju mini?? Jadilah mereka sebenarnya pendukung kebebasan gaya Eropa.
   Kembali ke topik pembahasan, Pergaulan bebas merupakan kenyataan pahit yang terjadi di sekitar kita. Hal tersebut perlu kita ketahui dan kita kupas secara jujur, agar diketahui pokok permasalahannya, serta tepat dalam mengambil upaya untuk mengatasinya. Oleh karena itu, pada kajian berikut akan diuraikan dua faktor utama penyebab pergaulan bebas dan perbuatan zina, yaitu faktor dari dalam diri pelaku dan faktor dari luar.
  1. Faktor dari Dalam.
  • Lemahnya Pemahaman Iman dan Islam
   Iman dan Islam sebagai fondasi dalam beragama Islam, keduanya tidak dapat dipisahkan. Iman seseorang menentukan keislaman dan perilaku kehidupan sehari-harinya. Keduanya sebagai pedoman dalam menjalani hidup, sekaligus sebagai pengendali agar tidak melakukan hal-hal yang dilarang agama. Jika iman dan Islamnya kuat, maka diharapkan memiliki ketahanan mental serta mampu menghindari segala bentuk pergaulan bebas. Begitu pula sebaliknya, lemahnya pemahaman islam dan iman akan memunculkan terjadinya pelanggaran norma susila dan pergaulan, termasuk dalam pergaulan dengan lawan jenis.
  • Bisikan Setan, Pola Pikir, Rasa Ingin Tahu, dan Ingin Mencoba.
    Bertindak tanpa memikirkan resiko yang akan terjadi dan didorong rasa ingin tahu, ingin mencari, dan ingin mencoba adalah semangat beberapa remaja yang harus diarahkan. Jika semangat dan sikap itu untuk hal - hal yang baik dan positif, maka tentu sangat bagus hasilnya. Namun, jika semangat itu untuk melakukan hal - hal negatif, maka sikap semacam ini harus terus diberikan pengetahuan dan arahan agar sadar, dan dapat menghindari perbuatan negatif, sehingga remaja tidak terjebak dalam pergaulan bebas yang melanggar ajaran agama.
   Tindakan - Tindakan negatif lain yang tidak segera diberikan penyadaran dapat mendorong seseorang mencoba melakukan tindakan penyimpangan lainnya. Seperti tindak kekerasan,merokok minum - minuman keras, bahkan narkoba.
  • Lemahnya Pemahaman Terhadap Dampak Pergaulan Bebas.
    Minimnya pemahaman terhadap dampak negatif dari pergaulan bebas didukung rasa ingin tahu serta keberanian mencoba, merupakan awal terjerumusnya seorang remaja dalam pergaulan bebas.
Pemicu lain adalah adanya kemudahan mengakses berbagai informasi yang didukung oleh ketersediaan fasilitas, seperti internet dan ponsel yang dengan mudah menyimpan gambar dan film yang tidak pantas untuk dilihat sehingga mengakibatkan dampak buruk bagi remaja.
  • Gaya Hidup
    Dewasa ini gaya hidup remaja Indonesia sudah banyak menyimpang jauh dari norma agama dan adat ketimuran. Zaman sekarang remaja Indonesia lebih banyak mengadopsi gaya hidup barat yang bebas ( liberal). Selain itu mereka juga lebih bangga jika memakai gaya hidup barat dalam kesehariannya.
   Memang tidak semua gaya hidup barat itu buruk, namun mayoritas remaja Indonesia meniru beberapa hal yang buruk dari gaya hidup barat, seperti memakai baju yang sangat mengumbar aurat, pergaulan bebas antara lawan jenis dan lain sebagainya. Supaya tidak salah kaprah, remaja Indonesia harus lebih selektif lagi.
  • Komunikasi tidak berjalan baik
    Komunikasi yang tidak berjalan dengan baik menjadi salah satu faktor pemicu pergaulan bebas dan perbuatan zina, karena komunikasi merupakan kegiatan yang biasa dilakukan sehari - hari.
  • Komunikasi yang harus dibina dengan baik adalah komunikasi dengan keluarga, sehingga apabila anak mempunyai masalah yang tidak bisa dia pecahkan sendiri, tidak lari dan mencari penyelesaian di luar.      
      2. Faktor dari Dalam.
  • Paham Sekularisme dan Liberalisme di Kalangan Masyarakat.
   Sekularisme adalah paham yang mengatakan bahwa kehidupan / kegiatan dalam urusan dunia dipisahkan dari kegiatan Agama. Sehingga nilai - nilai Agama hanya dipahami sebatas ritual dan spiritual saja.
    Liberalisme adalah paham yang mengajarkan bahwa setiap manusia bebas berkeyakinan dan berperilaku apapun meskipun menyimpang dari Agama.
  • Lemahnya Kontrol Orang Tua.
   Peran dan fungsi keluarga pada saat ini sudah mengalami pergeseran yang disebabkan karena masing - masing anggota keluarga memiliki kesibukan dengan alasan dan tujuan sendiri - sendiri. Banyak keluarga di kota yang lebih mementingkan kecukupan kebutuhan materi dan kurang memerhatikan kebutuhan rohani keluarganya, khususnya anak.
   Pada situasi semacam inilah persoalan akan muncul, yakni tidak terpenuhinya kebutuhan dan perkembangan jiwa seorang anak secara seimbang. Ketika usia anak bertambah, persoalan pun mulai berkembang, sementara komunikasi dan perhatian orang tua semakin berkurang. Apalagi jika diperhatikan masalah utama remaja adalah "tertarik pada lawan jenis". Sehingga tidak sedikit para remaja terjerumus dalam pergaulan bebas yang tidak terkendali. 
   Kunci terciptanya keluarga yang baik adalah kuatnya peran orang tua, khususnya ibu dalam menanamkan nilai akhlak mulia yang telah dicontohkan Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam. Jika ada anak yang tumbuh tidak benar, maka keluarga menjadi salah satu pendorong terjadinya 
kenakalan dan pergaulan bebas di kalangan remaja. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."(QS. At - Tahrim ayat 6)
  • Menurunnya Fungsi Kontrol dari Masyarakat
    Lingkungan yang baik akan memberikan pengaruh baik terhadap perkembangan dan pertumbuhan remaja. Begitu pula sebaliknya. Pada saat ini, fungsi kontrol yang dilakukan oleh masyarakat semakin melemah. Sikap tidak peduli (egois) tidak peduli terhadap pihak lain yang disebabkan meningkatnya kesibukan masing - masing anggota masyarakat memungkinkan tidak adanya waktu untuk mengkomunikasikan masalah yang terjadi.
   Kerasnya pola hidup individu di perkotaan juga menyebabkan kurang atau tidak adanya komunikasi intensif antara tetangga yang satu dengan tetangga yang lain. Jika keadaan masyarakat sudah seperti ini, maka terjadinya penyimpangan kecil sampai pelanggaran norma dalam pergaulan menjadi semakin terbuka.
  • Pengaruh Media Massa
    Tidak dapat dipungkiri lagi, Internet, media cetak, dan media elektronik lainnya telah mengubah pemikiran manusia di seluruh dunia. Hal ini disebabkan oleh sifatnya yang dapat menerobos batas dan waktu dengan sangat singkat, sehingga sulit ditepis, ditangkal, atau dibatasi. Melalui media - media tersebut apa pun bisa disampaikan, termasuk berbagai persoalan yang menyangkut film yang tidak layak untuk ditonton serta berbagai menu acara yang dapat memengaruhi konsep berpikir dan berbuat para penggunanya, salah satunya adalah remaja.
- See more at: http://falah-kharisma.blogspot.com/2014/09/penyebab-pergaulan-bebas-dan-perbuatan.html#sthash.Wc9nVcnJ.dpuf

Penyebab Pergaulan Bebas dan Perbuatan Zina


Faktor Penyebab Pergaulan Bebas dan Perbuatan Zina
   Akar masalah dari pergaulan bebas di masyarakat adalah karena tidak dipahaminya ajaran agama dan dimunculkannya ajaran sekularisme dan liberalisme di tengah masyarakat. Sekularisme adalah paham yang menolak peran agama dalam kehidupan umum, Atau bisa dibilang juga memisahkan kaitan Agama dalam kehidupan sehari - hari atau dalam bermuamalah. Agama hanya dianggap sebagai urusan pribadi dan itu pun dipersempit sebatas urusan spiritual dan ritual. Padahal jika kita memperhatikan hadits - hadits shahih pasti banyak ditemukan contoh budi luhur dalam kehidupan Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam sehari - hari.
   Adapun Liberalisme adalah paham yang mengajarkan bahwa setiap manusia bebas berkeyakinan dan berperilaku meskipun menyimpang dari agama. Paham kebebasan ini juga mengajarkan bahwa setiap orang bebas menjalin hubungan dengan siapa saja dan bahkan berhubungan seks dengan siapa saja asal suka sama suka, dan tidak ada paksaan. Namun anehnya, kaum liberalis ini menolak nilai - nilai agama -bahkan melecehkannya- seperti menghina wanita yang menutup auratnya. Sedangkan mereka mendukung bahkan membela orang - orang yang memakai baju mini?? Jadilah mereka sebenarnya pendukung kebebasan gaya Eropa.
   Kembali ke topik pembahasan, Pergaulan bebas merupakan kenyataan pahit yang terjadi di sekitar kita. Hal tersebut perlu kita ketahui dan kita kupas secara jujur, agar diketahui pokok permasalahannya, serta tepat dalam mengambil upaya untuk mengatasinya. Oleh karena itu, pada kajian berikut akan diuraikan dua faktor utama penyebab pergaulan bebas dan perbuatan zina, yaitu faktor dari dalam diri pelaku dan faktor dari luar.
  1. Faktor dari Dalam.
  • Lemahnya Pemahaman Iman dan Islam
   Iman dan Islam sebagai fondasi dalam beragama Islam, keduanya tidak dapat dipisahkan. Iman seseorang menentukan keislaman dan perilaku kehidupan sehari-harinya. Keduanya sebagai pedoman dalam menjalani hidup, sekaligus sebagai pengendali agar tidak melakukan hal-hal yang dilarang agama. Jika iman dan Islamnya kuat, maka diharapkan memiliki ketahanan mental serta mampu menghindari segala bentuk pergaulan bebas. Begitu pula sebaliknya, lemahnya pemahaman islam dan iman akan memunculkan terjadinya pelanggaran norma susila dan pergaulan, termasuk dalam pergaulan dengan lawan jenis.
  • Bisikan Setan, Pola Pikir, Rasa Ingin Tahu, dan Ingin Mencoba.
    Bertindak tanpa memikirkan resiko yang akan terjadi dan didorong rasa ingin tahu, ingin mencari, dan ingin mencoba adalah semangat beberapa remaja yang harus diarahkan. Jika semangat dan sikap itu untuk hal - hal yang baik dan positif, maka tentu sangat bagus hasilnya. Namun, jika semangat itu untuk melakukan hal - hal negatif, maka sikap semacam ini harus terus diberikan pengetahuan dan arahan agar sadar, dan dapat menghindari perbuatan negatif, sehingga remaja tidak terjebak dalam pergaulan bebas yang melanggar ajaran agama.
   Tindakan - Tindakan negatif lain yang tidak segera diberikan penyadaran dapat mendorong seseorang mencoba melakukan tindakan penyimpangan lainnya. Seperti tindak kekerasan,merokok minum - minuman keras, bahkan narkoba.
  • Lemahnya Pemahaman Terhadap Dampak Pergaulan Bebas.
    Minimnya pemahaman terhadap dampak negatif dari pergaulan bebas didukung rasa ingin tahu serta keberanian mencoba, merupakan awal terjerumusnya seorang remaja dalam pergaulan bebas.
Pemicu lain adalah adanya kemudahan mengakses berbagai informasi yang didukung oleh ketersediaan fasilitas, seperti internet dan ponsel yang dengan mudah menyimpan gambar dan film yang tidak pantas untuk dilihat sehingga mengakibatkan dampak buruk bagi remaja.
  • Gaya Hidup
    Dewasa ini gaya hidup remaja Indonesia sudah banyak menyimpang jauh dari norma agama dan adat ketimuran. Zaman sekarang remaja Indonesia lebih banyak mengadopsi gaya hidup barat yang bebas ( liberal). Selain itu mereka juga lebih bangga jika memakai gaya hidup barat dalam kesehariannya.
   Memang tidak semua gaya hidup barat itu buruk, namun mayoritas remaja Indonesia meniru beberapa hal yang buruk dari gaya hidup barat, seperti memakai baju yang sangat mengumbar aurat, pergaulan bebas antara lawan jenis dan lain sebagainya. Supaya tidak salah kaprah, remaja Indonesia harus lebih selektif lagi.
  • Komunikasi tidak berjalan baik
    Komunikasi yang tidak berjalan dengan baik menjadi salah satu faktor pemicu pergaulan bebas dan perbuatan zina, karena komunikasi merupakan kegiatan yang biasa dilakukan sehari - hari.
  • Komunikasi yang harus dibina dengan baik adalah komunikasi dengan keluarga, sehingga apabila anak mempunyai masalah yang tidak bisa dia pecahkan sendiri, tidak lari dan mencari penyelesaian di luar.      
      2. Faktor dari Dalam.
  • Paham Sekularisme dan Liberalisme di Kalangan Masyarakat.
   Sekularisme adalah paham yang mengatakan bahwa kehidupan / kegiatan dalam urusan dunia dipisahkan dari kegiatan Agama. Sehingga nilai - nilai Agama hanya dipahami sebatas ritual dan spiritual saja.
    Liberalisme adalah paham yang mengajarkan bahwa setiap manusia bebas berkeyakinan dan berperilaku apapun meskipun menyimpang dari Agama.
  • Lemahnya Kontrol Orang Tua.
   Peran dan fungsi keluarga pada saat ini sudah mengalami pergeseran yang disebabkan karena masing - masing anggota keluarga memiliki kesibukan dengan alasan dan tujuan sendiri - sendiri. Banyak keluarga di kota yang lebih mementingkan kecukupan kebutuhan materi dan kurang memerhatikan kebutuhan rohani keluarganya, khususnya anak.
   Pada situasi semacam inilah persoalan akan muncul, yakni tidak terpenuhinya kebutuhan dan perkembangan jiwa seorang anak secara seimbang. Ketika usia anak bertambah, persoalan pun mulai berkembang, sementara komunikasi dan perhatian orang tua semakin berkurang. Apalagi jika diperhatikan masalah utama remaja adalah "tertarik pada lawan jenis". Sehingga tidak sedikit para remaja terjerumus dalam pergaulan bebas yang tidak terkendali. 
   Kunci terciptanya keluarga yang baik adalah kuatnya peran orang tua, khususnya ibu dalam menanamkan nilai akhlak mulia yang telah dicontohkan Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam. Jika ada anak yang tumbuh tidak benar, maka keluarga menjadi salah satu pendorong terjadinya 
kenakalan dan pergaulan bebas di kalangan remaja. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."(QS. At - Tahrim ayat 6)
  • Menurunnya Fungsi Kontrol dari Masyarakat
    Lingkungan yang baik akan memberikan pengaruh baik terhadap perkembangan dan pertumbuhan remaja. Begitu pula sebaliknya. Pada saat ini, fungsi kontrol yang dilakukan oleh masyarakat semakin melemah. Sikap tidak peduli (egois) tidak peduli terhadap pihak lain yang disebabkan meningkatnya kesibukan masing - masing anggota masyarakat memungkinkan tidak adanya waktu untuk mengkomunikasikan masalah yang terjadi.
   Kerasnya pola hidup individu di perkotaan juga menyebabkan kurang atau tidak adanya komunikasi intensif antara tetangga yang satu dengan tetangga yang lain. Jika keadaan masyarakat sudah seperti ini, maka terjadinya penyimpangan kecil sampai pelanggaran norma dalam pergaulan menjadi semakin terbuka.
  • Pengaruh Media Massa
    Tidak dapat dipungkiri lagi, Internet, media cetak, dan media elektronik lainnya telah mengubah pemikiran manusia di seluruh dunia. Hal ini disebabkan oleh sifatnya yang dapat menerobos batas dan waktu dengan sangat singkat, sehingga sulit ditepis, ditangkal, atau dibatasi. Melalui media - media tersebut apa pun bisa disampaikan, termasuk berbagai persoalan yang menyangkut film yang tidak layak untuk ditonton serta berbagai menu acara yang dapat memengaruhi konsep berpikir dan berbuat para penggunanya, salah satunya adalah remaja.
- See more at: http://falah-kharisma.blogspot.com/2014/09/penyebab-pergaulan-bebas-dan-perbuatan.html#sthash.Wc9nVcnJ.dpuf

Penyebab Pergaulan Bebas dan Perbuatan Zina


Faktor Penyebab Pergaulan Bebas dan Perbuatan Zina
   Akar masalah dari pergaulan bebas di masyarakat adalah karena tidak dipahaminya ajaran agama dan dimunculkannya ajaran sekularisme dan liberalisme di tengah masyarakat. Sekularisme adalah paham yang menolak peran agama dalam kehidupan umum, Atau bisa dibilang juga memisahkan kaitan Agama dalam kehidupan sehari - hari atau dalam bermuamalah. Agama hanya dianggap sebagai urusan pribadi dan itu pun dipersempit sebatas urusan spiritual dan ritual. Padahal jika kita memperhatikan hadits - hadits shahih pasti banyak ditemukan contoh budi luhur dalam kehidupan Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam sehari - hari.
   Adapun Liberalisme adalah paham yang mengajarkan bahwa setiap manusia bebas berkeyakinan dan berperilaku meskipun menyimpang dari agama. Paham kebebasan ini juga mengajarkan bahwa setiap orang bebas menjalin hubungan dengan siapa saja dan bahkan berhubungan seks dengan siapa saja asal suka sama suka, dan tidak ada paksaan. Namun anehnya, kaum liberalis ini menolak nilai - nilai agama -bahkan melecehkannya- seperti menghina wanita yang menutup auratnya. Sedangkan mereka mendukung bahkan membela orang - orang yang memakai baju mini?? Jadilah mereka sebenarnya pendukung kebebasan gaya Eropa.
   Kembali ke topik pembahasan, Pergaulan bebas merupakan kenyataan pahit yang terjadi di sekitar kita. Hal tersebut perlu kita ketahui dan kita kupas secara jujur, agar diketahui pokok permasalahannya, serta tepat dalam mengambil upaya untuk mengatasinya. Oleh karena itu, pada kajian berikut akan diuraikan dua faktor utama penyebab pergaulan bebas dan perbuatan zina, yaitu faktor dari dalam diri pelaku dan faktor dari luar.
  1. Faktor dari Dalam.
  • Lemahnya Pemahaman Iman dan Islam
   Iman dan Islam sebagai fondasi dalam beragama Islam, keduanya tidak dapat dipisahkan. Iman seseorang menentukan keislaman dan perilaku kehidupan sehari-harinya. Keduanya sebagai pedoman dalam menjalani hidup, sekaligus sebagai pengendali agar tidak melakukan hal-hal yang dilarang agama. Jika iman dan Islamnya kuat, maka diharapkan memiliki ketahanan mental serta mampu menghindari segala bentuk pergaulan bebas. Begitu pula sebaliknya, lemahnya pemahaman islam dan iman akan memunculkan terjadinya pelanggaran norma susila dan pergaulan, termasuk dalam pergaulan dengan lawan jenis.
  • Bisikan Setan, Pola Pikir, Rasa Ingin Tahu, dan Ingin Mencoba.
    Bertindak tanpa memikirkan resiko yang akan terjadi dan didorong rasa ingin tahu, ingin mencari, dan ingin mencoba adalah semangat beberapa remaja yang harus diarahkan. Jika semangat dan sikap itu untuk hal - hal yang baik dan positif, maka tentu sangat bagus hasilnya. Namun, jika semangat itu untuk melakukan hal - hal negatif, maka sikap semacam ini harus terus diberikan pengetahuan dan arahan agar sadar, dan dapat menghindari perbuatan negatif, sehingga remaja tidak terjebak dalam pergaulan bebas yang melanggar ajaran agama.
   Tindakan - Tindakan negatif lain yang tidak segera diberikan penyadaran dapat mendorong seseorang mencoba melakukan tindakan penyimpangan lainnya. Seperti tindak kekerasan,merokok minum - minuman keras, bahkan narkoba.
  • Lemahnya Pemahaman Terhadap Dampak Pergaulan Bebas.
    Minimnya pemahaman terhadap dampak negatif dari pergaulan bebas didukung rasa ingin tahu serta keberanian mencoba, merupakan awal terjerumusnya seorang remaja dalam pergaulan bebas.
Pemicu lain adalah adanya kemudahan mengakses berbagai informasi yang didukung oleh ketersediaan fasilitas, seperti internet dan ponsel yang dengan mudah menyimpan gambar dan film yang tidak pantas untuk dilihat sehingga mengakibatkan dampak buruk bagi remaja.
  • Gaya Hidup
    Dewasa ini gaya hidup remaja Indonesia sudah banyak menyimpang jauh dari norma agama dan adat ketimuran. Zaman sekarang remaja Indonesia lebih banyak mengadopsi gaya hidup barat yang bebas ( liberal). Selain itu mereka juga lebih bangga jika memakai gaya hidup barat dalam kesehariannya.
   Memang tidak semua gaya hidup barat itu buruk, namun mayoritas remaja Indonesia meniru beberapa hal yang buruk dari gaya hidup barat, seperti memakai baju yang sangat mengumbar aurat, pergaulan bebas antara lawan jenis dan lain sebagainya. Supaya tidak salah kaprah, remaja Indonesia harus lebih selektif lagi.
  • Komunikasi tidak berjalan baik
    Komunikasi yang tidak berjalan dengan baik menjadi salah satu faktor pemicu pergaulan bebas dan perbuatan zina, karena komunikasi merupakan kegiatan yang biasa dilakukan sehari - hari.
  • Komunikasi yang harus dibina dengan baik adalah komunikasi dengan keluarga, sehingga apabila anak mempunyai masalah yang tidak bisa dia pecahkan sendiri, tidak lari dan mencari penyelesaian di luar.      
      2. Faktor dari Dalam.
  • Paham Sekularisme dan Liberalisme di Kalangan Masyarakat.
   Sekularisme adalah paham yang mengatakan bahwa kehidupan / kegiatan dalam urusan dunia dipisahkan dari kegiatan Agama. Sehingga nilai - nilai Agama hanya dipahami sebatas ritual dan spiritual saja.
    Liberalisme adalah paham yang mengajarkan bahwa setiap manusia bebas berkeyakinan dan berperilaku apapun meskipun menyimpang dari Agama.
  • Lemahnya Kontrol Orang Tua.
   Peran dan fungsi keluarga pada saat ini sudah mengalami pergeseran yang disebabkan karena masing - masing anggota keluarga memiliki kesibukan dengan alasan dan tujuan sendiri - sendiri. Banyak keluarga di kota yang lebih mementingkan kecukupan kebutuhan materi dan kurang memerhatikan kebutuhan rohani keluarganya, khususnya anak.
   Pada situasi semacam inilah persoalan akan muncul, yakni tidak terpenuhinya kebutuhan dan perkembangan jiwa seorang anak secara seimbang. Ketika usia anak bertambah, persoalan pun mulai berkembang, sementara komunikasi dan perhatian orang tua semakin berkurang. Apalagi jika diperhatikan masalah utama remaja adalah "tertarik pada lawan jenis". Sehingga tidak sedikit para remaja terjerumus dalam pergaulan bebas yang tidak terkendali. 
   Kunci terciptanya keluarga yang baik adalah kuatnya peran orang tua, khususnya ibu dalam menanamkan nilai akhlak mulia yang telah dicontohkan Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam. Jika ada anak yang tumbuh tidak benar, maka keluarga menjadi salah satu pendorong terjadinya 
kenakalan dan pergaulan bebas di kalangan remaja. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."(QS. At - Tahrim ayat 6)
  • Menurunnya Fungsi Kontrol dari Masyarakat
    Lingkungan yang baik akan memberikan pengaruh baik terhadap perkembangan dan pertumbuhan remaja. Begitu pula sebaliknya. Pada saat ini, fungsi kontrol yang dilakukan oleh masyarakat semakin melemah. Sikap tidak peduli (egois) tidak peduli terhadap pihak lain yang disebabkan meningkatnya kesibukan masing - masing anggota masyarakat memungkinkan tidak adanya waktu untuk mengkomunikasikan masalah yang terjadi.
   Kerasnya pola hidup individu di perkotaan juga menyebabkan kurang atau tidak adanya komunikasi intensif antara tetangga yang satu dengan tetangga yang lain. Jika keadaan masyarakat sudah seperti ini, maka terjadinya penyimpangan kecil sampai pelanggaran norma dalam pergaulan menjadi semakin terbuka.
  • Pengaruh Media Massa
    Tidak dapat dipungkiri lagi, Internet, media cetak, dan media elektronik lainnya telah mengubah pemikiran manusia di seluruh dunia. Hal ini disebabkan oleh sifatnya yang dapat menerobos batas dan waktu dengan sangat singkat, sehingga sulit ditepis, ditangkal, atau dibatasi. Melalui media - media tersebut apa pun bisa disampaikan, termasuk berbagai persoalan yang menyangkut film yang tidak layak untuk ditonton serta berbagai menu acara yang dapat memengaruhi konsep berpikir dan berbuat para penggunanya, salah satunya adalah remaja.
- See more at: http://falah-kharisma.blogspot.com/2014/09/penyebab-pergaulan-bebas-dan-perbuatan.html#sthash.Wc9nVcnJ.dpuf

Penyebab Pergaulan Bebas dan Perbuatan Zina


Faktor Penyebab Pergaulan Bebas dan Perbuatan Zina
   Akar masalah dari pergaulan bebas di masyarakat adalah karena tidak dipahaminya ajaran agama dan dimunculkannya ajaran sekularisme dan liberalisme di tengah masyarakat. Sekularisme adalah paham yang menolak peran agama dalam kehidupan umum, Atau bisa dibilang juga memisahkan kaitan Agama dalam kehidupan sehari - hari atau dalam bermuamalah. Agama hanya dianggap sebagai urusan pribadi dan itu pun dipersempit sebatas urusan spiritual dan ritual. Padahal jika kita memperhatikan hadits - hadits shahih pasti banyak ditemukan contoh budi luhur dalam kehidupan Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam sehari - hari.
   Adapun Liberalisme adalah paham yang mengajarkan bahwa setiap manusia bebas berkeyakinan dan berperilaku meskipun menyimpang dari agama. Paham kebebasan ini juga mengajarkan bahwa setiap orang bebas menjalin hubungan dengan siapa saja dan bahkan berhubungan seks dengan siapa saja asal suka sama suka, dan tidak ada paksaan. Namun anehnya, kaum liberalis ini menolak nilai - nilai agama -bahkan melecehkannya- seperti menghina wanita yang menutup auratnya. Sedangkan mereka mendukung bahkan membela orang - orang yang memakai baju mini?? Jadilah mereka sebenarnya pendukung kebebasan gaya Eropa.
   Kembali ke topik pembahasan, Pergaulan bebas merupakan kenyataan pahit yang terjadi di sekitar kita. Hal tersebut perlu kita ketahui dan kita kupas secara jujur, agar diketahui pokok permasalahannya, serta tepat dalam mengambil upaya untuk mengatasinya. Oleh karena itu, pada kajian berikut akan diuraikan dua faktor utama penyebab pergaulan bebas dan perbuatan zina, yaitu faktor dari dalam diri pelaku dan faktor dari luar.
  1. Faktor dari Dalam.
  • Lemahnya Pemahaman Iman dan Islam
   Iman dan Islam sebagai fondasi dalam beragama Islam, keduanya tidak dapat dipisahkan. Iman seseorang menentukan keislaman dan perilaku kehidupan sehari-harinya. Keduanya sebagai pedoman dalam menjalani hidup, sekaligus sebagai pengendali agar tidak melakukan hal-hal yang dilarang agama. Jika iman dan Islamnya kuat, maka diharapkan memiliki ketahanan mental serta mampu menghindari segala bentuk pergaulan bebas. Begitu pula sebaliknya, lemahnya pemahaman islam dan iman akan memunculkan terjadinya pelanggaran norma susila dan pergaulan, termasuk dalam pergaulan dengan lawan jenis.
  • Bisikan Setan, Pola Pikir, Rasa Ingin Tahu, dan Ingin Mencoba.
    Bertindak tanpa memikirkan resiko yang akan terjadi dan didorong rasa ingin tahu, ingin mencari, dan ingin mencoba adalah semangat beberapa remaja yang harus diarahkan. Jika semangat dan sikap itu untuk hal - hal yang baik dan positif, maka tentu sangat bagus hasilnya. Namun, jika semangat itu untuk melakukan hal - hal negatif, maka sikap semacam ini harus terus diberikan pengetahuan dan arahan agar sadar, dan dapat menghindari perbuatan negatif, sehingga remaja tidak terjebak dalam pergaulan bebas yang melanggar ajaran agama.
   Tindakan - Tindakan negatif lain yang tidak segera diberikan penyadaran dapat mendorong seseorang mencoba melakukan tindakan penyimpangan lainnya. Seperti tindak kekerasan,merokok minum - minuman keras, bahkan narkoba.
  • Lemahnya Pemahaman Terhadap Dampak Pergaulan Bebas.
    Minimnya pemahaman terhadap dampak negatif dari pergaulan bebas didukung rasa ingin tahu serta keberanian mencoba, merupakan awal terjerumusnya seorang remaja dalam pergaulan bebas.
Pemicu lain adalah adanya kemudahan mengakses berbagai informasi yang didukung oleh ketersediaan fasilitas, seperti internet dan ponsel yang dengan mudah menyimpan gambar dan film yang tidak pantas untuk dilihat sehingga mengakibatkan dampak buruk bagi remaja.
  • Gaya Hidup
    Dewasa ini gaya hidup remaja Indonesia sudah banyak menyimpang jauh dari norma agama dan adat ketimuran. Zaman sekarang remaja Indonesia lebih banyak mengadopsi gaya hidup barat yang bebas ( liberal). Selain itu mereka juga lebih bangga jika memakai gaya hidup barat dalam kesehariannya.
   Memang tidak semua gaya hidup barat itu buruk, namun mayoritas remaja Indonesia meniru beberapa hal yang buruk dari gaya hidup barat, seperti memakai baju yang sangat mengumbar aurat, pergaulan bebas antara lawan jenis dan lain sebagainya. Supaya tidak salah kaprah, remaja Indonesia harus lebih selektif lagi.
  • Komunikasi tidak berjalan baik
    Komunikasi yang tidak berjalan dengan baik menjadi salah satu faktor pemicu pergaulan bebas dan perbuatan zina, karena komunikasi merupakan kegiatan yang biasa dilakukan sehari - hari.
  • Komunikasi yang harus dibina dengan baik adalah komunikasi dengan keluarga, sehingga apabila anak mempunyai masalah yang tidak bisa dia pecahkan sendiri, tidak lari dan mencari penyelesaian di luar.      
      2. Faktor dari Dalam.
  • Paham Sekularisme dan Liberalisme di Kalangan Masyarakat.
   Sekularisme adalah paham yang mengatakan bahwa kehidupan / kegiatan dalam urusan dunia dipisahkan dari kegiatan Agama. Sehingga nilai - nilai Agama hanya dipahami sebatas ritual dan spiritual saja.
    Liberalisme adalah paham yang mengajarkan bahwa setiap manusia bebas berkeyakinan dan berperilaku apapun meskipun menyimpang dari Agama.
  • Lemahnya Kontrol Orang Tua.
   Peran dan fungsi keluarga pada saat ini sudah mengalami pergeseran yang disebabkan karena masing - masing anggota keluarga memiliki kesibukan dengan alasan dan tujuan sendiri - sendiri. Banyak keluarga di kota yang lebih mementingkan kecukupan kebutuhan materi dan kurang memerhatikan kebutuhan rohani keluarganya, khususnya anak.
   Pada situasi semacam inilah persoalan akan muncul, yakni tidak terpenuhinya kebutuhan dan perkembangan jiwa seorang anak secara seimbang. Ketika usia anak bertambah, persoalan pun mulai berkembang, sementara komunikasi dan perhatian orang tua semakin berkurang. Apalagi jika diperhatikan masalah utama remaja adalah "tertarik pada lawan jenis". Sehingga tidak sedikit para remaja terjerumus dalam pergaulan bebas yang tidak terkendali. 
   Kunci terciptanya keluarga yang baik adalah kuatnya peran orang tua, khususnya ibu dalam menanamkan nilai akhlak mulia yang telah dicontohkan Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam. Jika ada anak yang tumbuh tidak benar, maka keluarga menjadi salah satu pendorong terjadinya 
kenakalan dan pergaulan bebas di kalangan remaja. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."(QS. At - Tahrim ayat 6)
  • Menurunnya Fungsi Kontrol dari Masyarakat
    Lingkungan yang baik akan memberikan pengaruh baik terhadap perkembangan dan pertumbuhan remaja. Begitu pula sebaliknya. Pada saat ini, fungsi kontrol yang dilakukan oleh masyarakat semakin melemah. Sikap tidak peduli (egois) tidak peduli terhadap pihak lain yang disebabkan meningkatnya kesibukan masing - masing anggota masyarakat memungkinkan tidak adanya waktu untuk mengkomunikasikan masalah yang terjadi.
   Kerasnya pola hidup individu di perkotaan juga menyebabkan kurang atau tidak adanya komunikasi intensif antara tetangga yang satu dengan tetangga yang lain. Jika keadaan masyarakat sudah seperti ini, maka terjadinya penyimpangan kecil sampai pelanggaran norma dalam pergaulan menjadi semakin terbuka.
  • Pengaruh Media Massa
    Tidak dapat dipungkiri lagi, Internet, media cetak, dan media elektronik lainnya telah mengubah pemikiran manusia di seluruh dunia. Hal ini disebabkan oleh sifatnya yang dapat menerobos batas dan waktu dengan sangat singkat, sehingga sulit ditepis, ditangkal, atau dibatasi. Melalui media - media tersebut apa pun bisa disampaikan, termasuk berbagai persoalan yang menyangkut film yang tidak layak untuk ditonton serta berbagai menu acara yang dapat memengaruhi konsep berpikir dan berbuat para penggunanya, salah satunya adalah remaja.
    Tak ada satu orang pun yang mampu membendung laju informasi dan berbagai tayangan yang terdapat pada media massa, kecuali dengan memperkuat ketahanan iman masing - masing.
  • Minimnya Sarana Pengembangan dan Aktivitas Remaja.
    Kita tahu bahwa masa remaja adalah masa penuh gejolak serta dinamika yang tinggi. Sifat tersebut merupakan ekspresi dan dorongan perkembangan remaja. Hanya saja pada saat ini sangat sedikit yang memberi perhatian terhadap kebutuhan remaja tersebut, salah satunya adalah sarana bermain dan beraktivitas bagi para remaja, terlebih di perkotaan. Dengan minimnya sarana bagi para remaja, memberikan peluang aktiviats lain yang tidak terkontrol, salah satunya adalah kenakalan remaja dan pergaulan bebas. 
    Untuk menghindari pergaulan bebas dan perbuatan yang mendekati zina, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain : 
  1. Meningkatkan pemahaman iman, islam, dan melaksanakannya dengan benar
  2. Selalu mengingat bahwa tujuan hidup adalah akhirat, bukan kesenangan dunia semata
  3. Menjaga kehormatan
  4. Memperbaiki konsep berpikir, setidaknya melalui pernyataan "setipa kita harus bisa menjaga keimanan dengan benar"
  5. Jujur terhadap diri sendiri agar menjadi yang terbaik, sekaligus menghindari buruknya pergaulan bebas.
  6. Membiasakan berpikir demi masa depan, hindari pergaulan bebas
  7. Membiasakan mengkomunikasikan segala persoalan dengan keluarga dan orang tua.
- See more at: http://falah-kharisma.blogspot.com/2014/09/penyebab-pergaulan-bebas-dan-perbuatan.html#sthash.JfWZELRO.dpuf

Penyebab Pergaulan Bebas dan Perbuatan Zina


Faktor Penyebab Pergaulan Bebas dan Perbuatan Zina
   Akar masalah dari pergaulan bebas di masyarakat adalah karena tidak dipahaminya ajaran agama dan dimunculkannya ajaran sekularisme dan liberalisme di tengah masyarakat. Sekularisme adalah paham yang menolak peran agama dalam kehidupan umum, Atau bisa dibilang juga memisahkan kaitan Agama dalam kehidupan sehari - hari atau dalam bermuamalah. Agama hanya dianggap sebagai urusan pribadi dan itu pun dipersempit sebatas urusan spiritual dan ritual. Padahal jika kita memperhatikan hadits - hadits shahih pasti banyak ditemukan contoh budi luhur dalam kehidupan Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam sehari - hari.
   Adapun Liberalisme adalah paham yang mengajarkan bahwa setiap manusia bebas berkeyakinan dan berperilaku meskipun menyimpang dari agama. Paham kebebasan ini juga mengajarkan bahwa setiap orang bebas menjalin hubungan dengan siapa saja dan bahkan berhubungan seks dengan siapa saja asal suka sama suka, dan tidak ada paksaan. Namun anehnya, kaum liberalis ini menolak nilai - nilai agama -bahkan melecehkannya- seperti menghina wanita yang menutup auratnya. Sedangkan mereka mendukung bahkan membela orang - orang yang memakai baju mini?? Jadilah mereka sebenarnya pendukung kebebasan gaya Eropa.
   Kembali ke topik pembahasan, Pergaulan bebas merupakan kenyataan pahit yang terjadi di sekitar kita. Hal tersebut perlu kita ketahui dan kita kupas secara jujur, agar diketahui pokok permasalahannya, serta tepat dalam mengambil upaya untuk mengatasinya. Oleh karena itu, pada kajian berikut akan diuraikan dua faktor utama penyebab pergaulan bebas dan perbuatan zina, yaitu faktor dari dalam diri pelaku dan faktor dari luar.
  1. Faktor dari Dalam.
  • Lemahnya Pemahaman Iman dan Islam
   Iman dan Islam sebagai fondasi dalam beragama Islam, keduanya tidak dapat dipisahkan. Iman seseorang menentukan keislaman dan perilaku kehidupan sehari-harinya. Keduanya sebagai pedoman dalam menjalani hidup, sekaligus sebagai pengendali agar tidak melakukan hal-hal yang dilarang agama. Jika iman dan Islamnya kuat, maka diharapkan memiliki ketahanan mental serta mampu menghindari segala bentuk pergaulan bebas. Begitu pula sebaliknya, lemahnya pemahaman islam dan iman akan memunculkan terjadinya pelanggaran norma susila dan pergaulan, termasuk dalam pergaulan dengan lawan jenis.
  • Bisikan Setan, Pola Pikir, Rasa Ingin Tahu, dan Ingin Mencoba.
    Bertindak tanpa memikirkan resiko yang akan terjadi dan didorong rasa ingin tahu, ingin mencari, dan ingin mencoba adalah semangat beberapa remaja yang harus diarahkan. Jika semangat dan sikap itu untuk hal - hal yang baik dan positif, maka tentu sangat bagus hasilnya. Namun, jika semangat itu untuk melakukan hal - hal negatif, maka sikap semacam ini harus terus diberikan pengetahuan dan arahan agar sadar, dan dapat menghindari perbuatan negatif, sehingga remaja tidak terjebak dalam pergaulan bebas yang melanggar ajaran agama.
   Tindakan - Tindakan negatif lain yang tidak segera diberikan penyadaran dapat mendorong seseorang mencoba melakukan tindakan penyimpangan lainnya. Seperti tindak kekerasan,merokok minum - minuman keras, bahkan narkoba.
  • Lemahnya Pemahaman Terhadap Dampak Pergaulan Bebas.
    Minimnya pemahaman terhadap dampak negatif dari pergaulan bebas didukung rasa ingin tahu serta keberanian mencoba, merupakan awal terjerumusnya seorang remaja dalam pergaulan bebas.
Pemicu lain adalah adanya kemudahan mengakses berbagai informasi yang didukung oleh ketersediaan fasilitas, seperti internet dan ponsel yang dengan mudah menyimpan gambar dan film yang tidak pantas untuk dilihat sehingga mengakibatkan dampak buruk bagi remaja.
  • Gaya Hidup
    Dewasa ini gaya hidup remaja Indonesia sudah banyak menyimpang jauh dari norma agama dan adat ketimuran. Zaman sekarang remaja Indonesia lebih banyak mengadopsi gaya hidup barat yang bebas ( liberal). Selain itu mereka juga lebih bangga jika memakai gaya hidup barat dalam kesehariannya.
   Memang tidak semua gaya hidup barat itu buruk, namun mayoritas remaja Indonesia meniru beberapa hal yang buruk dari gaya hidup barat, seperti memakai baju yang sangat mengumbar aurat, pergaulan bebas antara lawan jenis dan lain sebagainya. Supaya tidak salah kaprah, remaja Indonesia harus lebih selektif lagi.
  • Komunikasi tidak berjalan baik
    Komunikasi yang tidak berjalan dengan baik menjadi salah satu faktor pemicu pergaulan bebas dan perbuatan zina, karena komunikasi merupakan kegiatan yang biasa dilakukan sehari - hari.
  • Komunikasi yang harus dibina dengan baik adalah komunikasi dengan keluarga, sehingga apabila anak mempunyai masalah yang tidak bisa dia pecahkan sendiri, tidak lari dan mencari penyelesaian di luar.      
      2. Faktor dari Dalam.
  • Paham Sekularisme dan Liberalisme di Kalangan Masyarakat.
   Sekularisme adalah paham yang mengatakan bahwa kehidupan / kegiatan dalam urusan dunia dipisahkan dari kegiatan Agama. Sehingga nilai - nilai Agama hanya dipahami sebatas ritual dan spiritual saja.
    Liberalisme adalah paham yang mengajarkan bahwa setiap manusia bebas berkeyakinan dan berperilaku apapun meskipun menyimpang dari Agama.
  • Lemahnya Kontrol Orang Tua.
   Peran dan fungsi keluarga pada saat ini sudah mengalami pergeseran yang disebabkan karena masing - masing anggota keluarga memiliki kesibukan dengan alasan dan tujuan sendiri - sendiri. Banyak keluarga di kota yang lebih mementingkan kecukupan kebutuhan materi dan kurang memerhatikan kebutuhan rohani keluarganya, khususnya anak.
   Pada situasi semacam inilah persoalan akan muncul, yakni tidak terpenuhinya kebutuhan dan perkembangan jiwa seorang anak secara seimbang. Ketika usia anak bertambah, persoalan pun mulai berkembang, sementara komunikasi dan perhatian orang tua semakin berkurang. Apalagi jika diperhatikan masalah utama remaja adalah "tertarik pada lawan jenis". Sehingga tidak sedikit para remaja terjerumus dalam pergaulan bebas yang tidak terkendali. 
   Kunci terciptanya keluarga yang baik adalah kuatnya peran orang tua, khususnya ibu dalam menanamkan nilai akhlak mulia yang telah dicontohkan Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam. Jika ada anak yang tumbuh tidak benar, maka keluarga menjadi salah satu pendorong terjadinya 
kenakalan dan pergaulan bebas di kalangan remaja. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."(QS. At - Tahrim ayat 6)
  • Menurunnya Fungsi Kontrol dari Masyarakat
    Lingkungan yang baik akan memberikan pengaruh baik terhadap perkembangan dan pertumbuhan remaja. Begitu pula sebaliknya. Pada saat ini, fungsi kontrol yang dilakukan oleh masyarakat semakin melemah. Sikap tidak peduli (egois) tidak peduli terhadap pihak lain yang disebabkan meningkatnya kesibukan masing - masing anggota masyarakat memungkinkan tidak adanya waktu untuk mengkomunikasikan masalah yang terjadi.
   Kerasnya pola hidup individu di perkotaan juga menyebabkan kurang atau tidak adanya komunikasi intensif antara tetangga yang satu dengan tetangga yang lain. Jika keadaan masyarakat sudah seperti ini, maka terjadinya penyimpangan kecil sampai pelanggaran norma dalam pergaulan menjadi semakin terbuka.
  • Pengaruh Media Massa
    Tidak dapat dipungkiri lagi, Internet, media cetak, dan media elektronik lainnya telah mengubah pemikiran manusia di seluruh dunia. Hal ini disebabkan oleh sifatnya yang dapat menerobos batas dan waktu dengan sangat singkat, sehingga sulit ditepis, ditangkal, atau dibatasi. Melalui media - media tersebut apa pun bisa disampaikan, termasuk berbagai persoalan yang menyangkut film yang tidak layak untuk ditonton serta berbagai menu acara yang dapat memengaruhi konsep berpikir dan berbuat para penggunanya, salah satunya adalah remaja.
    Tak ada satu orang pun yang mampu membendung laju informasi dan berbagai tayangan yang terdapat pada media massa, kecuali dengan memperkuat ketahanan iman masing - masing.
  • Minimnya Sarana Pengembangan dan Aktivitas Remaja.
    Kita tahu bahwa masa remaja adalah masa penuh gejolak serta dinamika yang tinggi. Sifat tersebut merupakan ekspresi dan dorongan perkembangan remaja. Hanya saja pada saat ini sangat sedikit yang memberi perhatian terhadap kebutuhan remaja tersebut, salah satunya adalah sarana bermain dan beraktivitas bagi para remaja, terlebih di perkotaan. Dengan minimnya sarana bagi para remaja, memberikan peluang aktiviats lain yang tidak terkontrol, salah satunya adalah kenakalan remaja dan pergaulan bebas. 
    Untuk menghindari pergaulan bebas dan perbuatan yang mendekati zina, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain : 
  1. Meningkatkan pemahaman iman, islam, dan melaksanakannya dengan benar
  2. Selalu mengingat bahwa tujuan hidup adalah akhirat, bukan kesenangan dunia semata
  3. Menjaga kehormatan
  4. Memperbaiki konsep berpikir, setidaknya melalui pernyataan "setipa kita harus bisa menjaga keimanan dengan benar"
  5. Jujur terhadap diri sendiri agar menjadi yang terbaik, sekaligus menghindari buruknya pergaulan bebas.
  6. Membiasakan berpikir demi masa depan, hindari pergaulan bebas
  7. Membiasakan mengkomunikasikan segala persoalan dengan keluarga dan orang tua.
- See more at: http://falah-kharisma.blogspot.com/2014/09/penyebab-pergaulan-bebas-dan-perbuatan.html#sthash.JfWZELRO.dpuf